Bu Supiyah sang Wonder Mom
Untuk menyambut Hari Ibu, maka postingan ini sengaja saya taruh paling atas sampai tepat pada waktunya
Bu Supiyah sebut saja begitu, perempuan paruh baya yang tepat 13 tahun lalu ditinggal pergi oleh suaminya entah kemana. Saat itu Anton putra sulungnya masih berusia 13 tahun dan duduk di SD kelas 6. Santi putri keduanya yang cuma selisih 1 tahun dengan kakaknya duduk di kelas 5 SD. Namun malang bagi Saskia, bayi mungil dan merah ini masih berusia 36 hari saat sang ayah pergi tanpa pesan. Sungguh derita yang tiada tara di lalui oleh Bu Supiyah dengan ke 3 orang anaknya.
Untuk menyambung hidup dan mencukupi kebutuhan anak-anaknya, Bu Supiyah berjualan rujak di depan rumah petaknya. Saat orang lain masih sibuk dengan selimutnya, shubuh itu Bu Supiyah dan Santi harus pergi kepasar untuk membeli dagangan yang akan di jual lagi sebagai tuntutan hidup. Tinggallah Anton yang menjaga Saskia bayi mungil dirumah. Saat itu Bu Supiyah berpikir bahwa dia akan rela melakukan apapun asalkan masih dalam batas kewajaran dan halal untuk bisa mencukupi kebutuhannya serta ke 3 orang anaknya.
Sejatinya usia Bu Supiyah saat itu baru menginjak 36 tahun, dalam arti dengan usia segitu jika mau dia masih bisa mencari pengganti suaminya. Namun hal itu tak dilakukannya dengan dalih takut akan kurangnya kasih sayang anaknya. Alhasil dia harus rela mambanting tulang sendirian demi kelangsungan hidupnya.
Jika saat malam tiba, Bu Supiyah yang menimang Saskia di pangkuannya berbicara banyak kepada kedua anaknya yang lain yang duduk tak jauh dari kakinya. Dia bercerita tentang pentingnya kesabaran dalam menghadapi segala cobaan yang diberikan oleh Tuhan.
Pernah suatu siang saat Anton dan Santi pulang sekolah tak mendapati sepiring nasipun di meja makan reyot mereka. Padahal saat itu keduanya dilanda rasa lapar yang menggebu begitupun dengan bayi Saskia, susu yang dibeli 4 hari kemarin sudah tak cukup barang sebotol untuk nanti malam.
Alhasil 2 kain jarik dan beberapa potong baju Bu Supiyah harus rela berpindah tangan. Sungguh suatu kejadian yang tak akan bisa di lupakan oleh Anton hingga kapanpun.
Bu Supiyah dengan ke 3 anaknya dan salah satu cucunya saat menghadiri pernikahan saudaranya
Kini 13 tahun telah berlalu, Bu Supiyah masihlah seorang ibu yang bijaksana. Wajahnya yang coklat kehitaman terurat jelas bekas garis kesengsaraan. Namun tatap matanya masih tetap seperti dulu, hangat dan mengayomi.
untaian kata si sulung buat ibunda tercinta
bunda
aku masih ingat kejadian itu
saat ayah pergi meninggalkan kita
atau saat jarik dan baju bunda tergadaikan
bunda….
badanmu yang dulu selalu ada buat kepalaku
kini mungkin rapuh tak sekuat dulu
tanganmu yang dulu selalu membelai rambutku
aku yakin itu tangan utusan Tuhan buat aku
bunda…
jangan kau pernah ingat peristiwa 13 tahun lalu
buanglah itu semua sebagai kenangan
songsong hari depan dengan senyum ceriamu dan sehatmu
aku santi dan saskia akan selalu berusaha mewujudkan itu semua
selamat hari ibu, bunda
meskipun kami bertiga belum menjadi yang terbaik
namun kami akan senantiasa memberi bunda yang terbaik
PS:postingan ini sengaja di ikutkan dalam karnaval blog minum teh bersama ibu yang diselenggarakan oleh GUSKAR
Wah jadi terharu nih baca tulisan diatas, salut buat Bu Supiyah atas perjuangannya.
Selamat hari Ibu buat Bu Supiyah
kisah bu supiyah semoga menjadi teladan bagi yang lain
artikel ini sdh masuk di blogcarnival.com mas… terima kasih partisipasinya 🙂
selamat hari ibu
kasih ibu sepanjang jalan
hiks…hiks…aku menangis…jadi inget mama di rumah…
Jadi mrinding :), selamat hari ibu
Apakah sahabat ingat bahwa tanggal 22 Desember 2009 adalah Hari Ibu.
Apa yang akan anda persembahkan kepada ibu atau isteri dihari yang istimewa itu ?
Jika anda bisa menghindangkan sebuah masakan nan lezat, orang-orang tercinta tentu akan memberikan kecupan istimewa sambil berbisik mesra “ I Love You my Superman “. Nah tunggu apa lagi, ikuti SupermanShow di
http://abdulcholik.com/kuliner/SupermanShow%20La%20Tetates%20de%20Timbele
Kami tunggu-tunggu Superman-Superman yang perkasa tetapi juga jago masak.
Salam hangat dari Surabaya
Saya nggak tahu mesti ngomong apa Mas, sepertinya tak akan habis waktu untuk mengurai jasa seorang ibu. Sampai kapanpun, ibu yang sebenar2nya ibu pasti akan berjuang untuk anak-anaknya, meskipun darah dan nyawa taruhannya.
Salut dengan kisah mas Andri, tapi sekedar salut dengan bu Supiyah rasanya tak cukup.
wah… bu supiyah ngalah-ngalahke mulan jameela…
wonder mom dan wonder woman…
Selamat Hari Ibu, khushushon buwat Ibu Supiyah!
Wonderfull.. Tiada kata yang bisa menggambarkan sosok ‘ibu’ dengan utuh, karena selalu saja kita akan terpesona oleh kekuatannya..
Ibu selalu mengagumkan.. kangen dgn ibu yg di rumah
mbrebes mili pak. sejak merasakan jadi ibu, kalau baca segala sesuatu ttg ibu pasti bikin nangis, hiks…terharu.
selamat hari ibu, terutama buat ibu supiyah (ibune njenengan nggeh???)…..
saya sayang ibu …
Salut untuk ketegaran Bu Supiyah
selamat hari ibu…salam saya buat ibu Supiyah
I love U ibu….
ai lop yu mom….
hiks…, netes loh ku….
weh…..puitis yo?
Catatan Menjelang Karnaval Blog MTBI
Pertama, saya wajib mengucapkan terima kasih kepada teman-teman narablog yang telah mengirimkan artikel untuk meramaikan acara Karnaval Blog : Minum Teh Bersama Ibu. Artikel yang masuk cukup banyak, yaitu 50 naskah. Artikel yang dikirimkan ada yang berupa, Esai, Fiksi, Puisi, atau Ringan Interesan. Semua bagus, dan itu telah membuat saya kesulitan mana yang akan ditampilkan dalam karnaval nanti.
http://guskar.com/2009/12/13/catatan-menjelang-karnaval-blog-mtbi/
Selamat hari ibu….
Endang-andang ke gubuk temen-temen
Ternyata aq semakin tenggelam 😀
wah blognya keren ya, berkunjugn ke blog sekeren ini bisa membuat aku ikutan keren, aku numpang keren ya sob, maksi…
I LOVE YOU IBU.